Salah satu hal yang saya suka setelah menulis adalah kepuasan batin. Kupu-kupu yang beterbangan dalam dada ini serasa bebas lepas terbang liar ke alam terbuka. Sketsa benang yang masih menjadi simpul dalam otak seakan terurai panjang dan menemukan tempatnya di luar sana. Sungguh, balasan setimpal atas usaha untuk merajut kata dalam kalimat, dan merajut kalimat dalam sebuah cerita.
Lalu apa yang dirasakan oleh mereka yang kerap kali melakukan copy paste hasil karya orang lain dan menyajikannya kembali ke hadapan publik tanpa mencantumkan dari mana sumbernya, atau bahkan menyatakan bahwa tulisan tersebut adalah hasil karyanya. Apakah ada kepuasan batin yang didapat, yang ada malah rasa horor yang terus meneror selagi tulisan hasil jiplakannya menyebar luas.
(Rd)
Foto : seharusnya yang menyalin menyertakan sumbernya
Asal copas tuh gak kreatif ya Mbak... Kalau tulisannya punya kita pasti sebel deh
ReplyDeleteIya mba, kasihan penulis aslinya..
DeleteMasih banyak yang seperti ini ya mak, soalnya kurang ada konsekuensi nyatanya sih, jadi gak kapok -_-
ReplyDeleteiya mak, ga ada semacam pemantau atau pengawas gitu ya
Delete