Terkadang memilih diam itu lebih baik, saat kita tahu sedang berhadapan dengan "manusia ajaib". Apalagi yang dijadikan bahan perdebatan masih seputar urusan dapur, dan manusia ajaib tersebut adalah makhluk yang bernama lelaki hehehe...
Kebanyakan wanita tidak mau dipersalahkan dalam urusan yang masih bernaung di sekitar dapur. Urusan kadar bumbu masak, api kompor yang kebesaran atau kekecilan, dan cara memasak yang benar adalah sepenuhnya urusan wanita sebagai koki rumah, walaupun tidak semua perempuan bisa memasak, dan tidak semua lelaki gemar memasak... *nah loh. Yang saya maksud di sini jika si perempuan yang biasanya memasak di rumah dan memegang kendali dalam urusan kunci pintu dapur. Lelaki boleh ikut campur sebatas menyumbangkan tenaga, di luar itu haram hukumnya, hehehe galak banget...*pintu dapurnya selalu dikunci
Mama sedang mengiris buah pepaya, lalu papa mencomot salah satu irisan pepaya sambil nyeletuk, "Ada pepaya yang lebih enak, namanya pepaya thailand."
Mama tersenyum mendengarnya, "Ini yang dimakan papa ya pepaya thailand."
"Bukaaaan, thailand bukan model begini," timpal papa sambil mengernyitkan dahi, masih sambil menyunyah potongan pepaya dan mengamati teksturnya di hadapanku.
"Ini jenis thailand papaa... yg lokal sudah jarang ada di pasar," Mama menahan emosi.
"Bukaaaaan... kamu belum tahu sich, Ma," Papa berlalu masih sambil menyunyah pepaya. Mama terdiam sambil menahan air mata yang hendak menyembul keluar.
"Huuuaaaaaaa Papaaa....!!!"
(Rd)
kodrat si papa juga sebagai lelaki yang mayoritasnya sotoy, karena aku juga sotoy mbak heheh
ReplyDeleteSuami saya juga kadang2 sotoy ... tapi saya juga suka sotoy sama dia hihihi
Deleteinbang dong mbaa.. :))
DeleteJadi ingat ibu saya .. kalo urusan rumah tangga, gak boleh "dilangkahi" ayah saya :))
ReplyDeleteiya betul mba, rasanya seperti dilangkahi...padahal sehari2nya wanita yg di dapur
Deletexixixii... ternyata dimana2 sama ya.. lelaki sukanya sotoy :P
ReplyDeleteoohh...ternyata sama aja ya mba dimana2 hehehe
Delete