Tuesday 9 February 2010

Fenomena

Dalam kerumunan orang-orang, aku sengaja melewatinya. Setiap hari, setiap pagi aku tak mau berhenti di dekat ia berdiri, walau hanya tuk sekedar melihat-lihat barang dagangannya. Dalam hiruk pikuk pasar, orang itu yang paling menonjol karena tubuhnya yang kekar dan besar, tampangnya sangar dan tak pernah ada senyum. Standnya sepi, hampir tak ada yang mampir untuk membeli. Tiba-tiba timbul rasa untuk menantang keberadaanya. Sengaja aku berhenti sejenak berpura-pura memilih barang dagangannya, hanya untuk mengukur seberapa jauh responnya. Aku tatap matanya, tiba-tiba ia tertunduk, dan sedikit kikuk. Tak kusangka ternyata orangnya pemalu.

Kulanjutkan langkah ini lebih jauh. Akupun melihat fenomena lain, seorang perempuan setengah baya mengemis di antara kerumunan orang-orang. Apa yang ia lakukan, umurnya lebih muda dibanding nenek penjual sayur yang saat ini sedang menyodorkan sebutir koin padanya. Tubuhnya masih cukup kuat untuk bekerja, namun ia lebih suka untuk merendahkan martabatnya sendiri dengan meminta belas kasihan dari orang lain.

4 comments:

  1. Ya dia lbh memilih jalan pintas yg tdk tepat, mungkin dia bs mendpt lbh banyak bila mau berupaya bekerja dg cara halal spt si penjual sayur. thanks kawan. eh ada artikel baru di blog ku, main ya.

    ReplyDelete
  2. itulan kawan orang2 jaman sekarang,,,

    ReplyDelete
  3. very nice story... i like it...

    ReplyDelete
  4. @Halocoy Lifestyle : betul kawan... ada-ada aja jaman sekarang...^^
    @Moenas : banyak yg lebih buruk dari ini...
    @Loopdreamer : thanks...friend...^_^

    ReplyDelete

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.