Friday 19 February 2010

Kisah klasik 2

Sepulang dari kantor ia bersiul lagi. Kutanya, “mengapa kau bersiul?” Dia jawab “tidak mengapa, hanya sedang senang saja.”
“Tapi ini kali ketiga kau bersiul sejak pagi tadi, tidak biasanya kau bersiul. Apa yang membuatmu senang suamiku?” tanyaku pelan dan berharap akan sebuah jawaban yang melegakan.
“Tidak ada,” jawabnya datar sambil berlalu meninggalkanku.

Keesokan harinya, sepulang dari kantor suamiku langsung masuk kamar. Kuperhatikan dari jauh, ia tampak senyum-senyum sendiri.
“Apa yang membuatmu senang suamiku? Ada berita baguskah?” tanyaku sambil menghampirinya masuk kamar.
“Tidak ada,” jawabnya datar sambil menatapku dengan sebuah senyuman kecil.

Esok paginya sebelum berangkat ke kantor, ia tampak sedang berdiri lama di depan cermin sambil menyisir rambutnya yang sudah rapi dan licin. Dari jauh kuperhatikan, ia sedang memeriksa deretan giginya yang rapi, memastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal, lalu tersenyum dengan bayangannya sendiri.
“Ada meeting mas?” tanyaku menghampirinya saat ia sedang menyemprotkan parfum andalan ke seluruh tubuhnya. Ia menoleh ke arahku dan tersenyum. “Iya, nanti aku pulang agak telat. Tidak usah menyiapkan makan malam,” jawabnya sambil mengecup keningku dan segera berlalu meninggalkanku.

Hari ini ia memang pulang malam. Sepulang kantor tadi ia langsung terlelap di atas kasur ini. Aku merasa seperti wanita bodoh saja. Sudah tahu ada gejala tak wajar dari sikap suami, namun tidak bergeming sedikitpun dan hanya memendam rasa. Semuanya kulakukan hanya untuk menghindari pertengkaran. Bingung dengan sikap apa yang harus kuperbuat, aku termenung sementara suamiku berbicara sendiri dalam tidurnya. Mulutnya komat-kamit dan bicara tak jelas, namun yang terkhir diucapkan benar-benar bisa kutangkap dengan indera pendengaranku.

“Marni… Marni…” desahnya dengan mata terpejam. Siapa wanita itu…

7 comments:

  1. mAmpir sOre,.,,
    seKalian bAca-bAca Ni.,
    salam kenal juga.,,

    ReplyDelete
  2. @Ngeposting ni yee : wah..senengnya udah baca...
    @Aan : tengkyu lho... ^^

    ReplyDelete
  3. Nah, itu cerita siapa ros?
    pastinya bukan cerita kamu ya?
    janganlah...
    sahabatmu

    ReplyDelete
  4. @sebuah catatan : hehe...ngggak lah...siapa juga yg berani...thanks ya, jangan bosan mampir...^_^

    ReplyDelete
  5. nice story
    tp penasaran masih ada lanjutannya ya

    ReplyDelete
  6. @ria : ok...lanjutannya ditunggu ya...^^ silahkan berkunjung kembali...

    ReplyDelete

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.