Tuesday 26 July 2011

Ketamakan sang Raja

Castle Neuschwanstein at Schwangau, Bavaria, G...Image via Wikipedia

Pagi itu desa Kayalan sedang dihebohkan dengan berita hangat tentang keputusan raja yang baru naik tahta beberapa hari yang lalu. Tidak tanggung-tanggung, sampai ada yang bercucuran air mata. Pasalnya setiap perempuan yang ada di desanya diharuskan memberi jamuan makan yang digilir setiap harinya, padahal semua orang juga tahu, bahwa rakyat di desanya terkenal dengan kemiskinannya. Untuk makan keluarga sendiri saja susah, apalagi harus memberi jamuan makan pada seorang raja yang nafsu makannya luar biasa. Tubuhnya yang gemuk dan tambun, membuatnya kesusahan saat berjalan. Sebagian besar waktunya dihabiskan hanya di tempat tidur. Nyaris tidak ada aktifitas lain yang dilakukannya selain makan dan tidur. Padahal rakyat sudah cukup menderita, bahkan sebelum ia naik tahta.

Seorang anak yang cukup cerdik, bernama Dahlan sangat geram dengan ulah sang raja dan tak bisa tinggal diam begitu saja. Didatanginya sang raja saat itu juga setelah ia menyaksikan sendiri keadaan seorang wanita yang tak lain tak bukan adalah ibunya sendiri. “Hey raja gendut, tahukan kamu kisah dibalik makanan yang sedang kau nikmati saat ini?” Sang raja tak mengindahkan perkataan Dahlan, ia tetap mengunyah sebatang paha ayam yang cukup besar. Di hadapannya terbentang berbagai macam makanan yang sangat menggiurkan. Ia semakin geram dengan sikap cuek sang raja.

“Tahukah kamu, wanita yang telah memasak semua makanan ini sekarang sedang terbaring lemah akibat kelelahan karena tidak tidur semalaman? Tidakkah kau merasa iba dengannya?” Dahlan menunggu reaksi sang raja, beberapa saat raja melirik ke arah Dahlan dan menghentikan kunyahannya, lalu ia kembali menyantap makanan yang lain. Dahlan semakin geram, namun ia tak dapat berbuat apapun. Lalu ia pulang, dalam perjalanan pulang Dahlan berdoa agar Tuhan segera menyadarkannya.

Beberapa jam kemudian tersiar kabar bahwa sang raja jatuh sakit akibat makan terlalu banyak. Masakan yang ia makan kali ini benar-benar lezat hingga tak bisa membuat sang raja berhenti makan. Beberapa saat setelah makan sang raja jatuh pingsan akibat rasa mulas pada perutnya. Dahlan hanya tersenyum mendengar kabar itu, ia berharap raja segera menyadari kesalahannya.

Enhanced by Zemanta

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.