Saturday 30 August 2014

Pensil dalam Kotak

Ada dua penggaris, yang satu pendek dan yang satu panjang. Berulang kali ia berusaha memasukkan penggaris panjang ke dalam kotak plastik bertingkat, yang menurut saya lebih cocok sebagai tempat penyimpanan benda-benda kecil semacam perhiasan atau pernak-pernik lain. Namun si kakak berusaha memasukkan seluruh pensil warna dan penggaris yang biasa digunakan untuk menggambar ke dalamnya. Kotak itupun ia comot dari tantenya yang baru pulang membeli perlengkapan plastik beberapa saat yang lalu.

“Bunda, gimana kalau penggarisnya ini dipotong aja biar bisa masuk?” tanya Icha sambil menyodorkan penggaris yang tidak juga mau masuk. Saya langsung melongo, lalu cekikikan mendengar idenya. Sekarang giliran Icha yang melongo melihat saya tertawa.

Setelah beberapa menit gagal memasukkan semua bendanya, pensil-pensil warnapun ia posisikan sedemikian rupa, ada yang melintang dan ada yang lurus. Belum bisa masuk semua, lalu kotak itupun digoyang-goyang dan dikocok-kocok dengan maksud agar pensil-pensilnya berubah posisi.


Bahkan saya sempat melihat ia berusaha mematahkan ujung pensil terlebih dulu agar bisa muat seluruhnya dari ujung sampai pangkal. Hehehe… mungkin yang ada dalam pikirannya saat itu, bagaimana agar semua barangnya bisa tersimpan rapi dalam kotak plastik baru, tanpa memikirkan bagaimana nasib benda-benda itu sendiri apakah masih utuh atau tidak.

Hmm, lama juga prosesnya kurang lebih setengah jam setelah itu ia menyerah dan tepar. Saya sengaja tidak membantunya agar kemampuan motoriknya terasah, sekaligus melatihnya dalam kemampuan menyelesaikan masalah. Saya perhatikan ia kelelahan dan merebahkan diri di kasur sambil memandang kotak itu. Sadar bahwa saya sedang memerhatikannya, ia pun bertanya, “Bunda, gimana kalau kotak ini dijadikan aquarium aja? Kalau Icha mau kasih makan ikannya, tinggal dibuka aja lacinya.” Lalu ia pun berlalu.

*menatap nanar kotak perhiasan yang kini kosong tanpa ada yang memedulikan

(Rd)

2 comments:

  1. Kadang anak2 memang harus kita biarkan berkreadi sendiri...sehingga mengasah staraf motoriknya agar lebih agresif betfikir...

    ReplyDelete
    Replies
    1. awalnya mau saya larang karena toh itu akan sia2 saja, tapi niat saya urung setelah melihat mimik mukanya yang serius mau berusaha :))

      Delete

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.