Thursday 8 April 2010

Angkuh

Josie Sings Come Away With MeImage by Josie*~*Anderton via Flickr

Ia berdiri dengan sangat angkuh. Dalam balutan busana kebanggaannya, ia mondar mandir di atas karpet merah yang tengah jadi sorotan. Penyanyi yang baru naik daun itu sedang cemas menanti proses check sound yang dilaksanakan mendekati saat pementasan. Karena keteledoran pihak penyelenggara, terpaksa check sound itu dilaksanakan beberapa menit sebelum acara dimulai. Sang artis yang sangat perfeksionis mengkutuk keteledoran pihak panitia, namun tak ada waktu lagi untuk berdebat.

“Apa sudah jadi gaun saya?!” tanya Tasya dengan ketus saat baru saja tiba di butik yang dipercaya olehnya untuk membuat kostum panggung.

“Sudah non, ini silahkan dicoba,” jawab ibu pemilik butik sambil menyodorkan gaun merah menyala dengan bagian atasan berwarna hitam.

Tampak Tasya membolak balik gaun itu lalu cemberut, “Kok begini jadinya? Warnanya ga senada banget!

Ibu itu tampak terkejut dengan respon Tasya, “Bukannya nona sendiri yang minta saya menambahkan kain warna hitam di atasnya?”

“Iya, tapi seharusnya kalau jadinya begini ibu telepon saya dulu ngasih tahu kalau ternyata warnanya ga senada! Masak nurut aja apa yang saya omong tanpa ngasih pendapat sedikitpun!” Tasya tidak terima dengan pembelaan diri si ibu.

Ibu itu diam saja, melihat respon yang diam saja amarah Tasya semakin menjadi-jadi. Sambil menunjuk-nunjuk muka si ibu, Tasya berteriak menggurui, “Sebagai pemilik butik seharusnya punya jiwa seni, pakai dong bu kemampuan ibu!”

Ibu itupun tak tahan dengan perlakuan Tasya dan melelehlah air mata dari kedua matanya yang sudah sedikit keriput.

Malam sebelum pertunjukan, Tasya tidak dapat tidur nyenyak, gaun yang akan ia pakai besok malam tidak sesuai dengan harapannya. Mau tidak mau ia harus memakainya, mengingat sudah banyak biaya yang ia keluarkan untuk membuat kostum itu.

Saat yang telah dinanti banyak orang itupun telah tiba. Kini Tasya berjalan memasuki podium sambil mengumbar senyum yang dipaksakan terhadap penonton. Sorak sorai penggemarnya telah membuat nyalinya semakin ciut. Akankah penampilannya kali ini memuaskan mereka, sedang jantungnya berdegup kencang karena ia merasa ada yang tidak beres dengan persiapan pihak penyelenggara.

Benar saja firasatnya, di tengah-tengah lagu yang sedang dibawakannya, tiba-tiba mikrofonnya mati. Jantung Tasya berdegup kencang. Keringat dingin bercucuran dari keningnya. Ia pun panik dan bersumpah dalam hati akan menuntut pihak panitia. Saat itu juga nafasnya seolah terhenti. Tak percaya dengan apa yang sedang menimpa dirinya, Tasya pun jatuh pingsan.


Reblog this post [with Zemanta]

2 comments:

  1. angkuh...semua punya sifat itu yaa teman, bukan begitu?..cuma tinggal bagaimana kita menekannya bahkan melenyapkannya...karena keadaan, sifat dasar atau lain lainnya.

    salam akrab

    ReplyDelete
  2. Sifat angkuh memang berakibat buruk bagi diri sendiri,,

    ReplyDelete

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.