Thursday 6 August 2015

Menyikapi Keinginan

Kalau tiap kali suka dengan pakaian yang dikenakan seseorang, lalu ada keinginan untuk memiliki yang serupa itu wajar. Tapi kalau setiap keinginan itu dipenuhi bisa tipis dompetnya. Sikap seperti itu jika tidak dihandle dengan baik akan berimbas pada hal-hal lain. Jika didukung dengan ketersediaan dana tidak akan menjadi beban, namun tidak baik bagi kesehatan jiwa. Akan timbul rasa tidak percaya diri jika tidak memiliki apa yang dimiliki orang lain. Lama-kelamaan, perhatiannya akan terfokus pada perubahan orang lain. Jika si A membeli barang maka ia akan ikut membelinya, jika tidak dirinya akan merasa cemas karena belum bisa menyamai orang lain.

Pada akhirnya hidup menjadi tidak fokus dengan apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan diri. Kebahagiaannya akan bergantung pada sikap orang laih. Ia akan menjadi pribadi yang berbeda dan tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Kemampuan terpendam yang Allah berikan untuknya akan semakin terkubur, padahal kemampuan tersebut jika digali dan dipupuk akan bisa memberi kebahagiaan.

Berbeda rasanya jika hidup apa adanya dalam kecukupan. Meski ada keinginan untuk memiliki pakaian baru seperti yang pernah dilihatnya dan didukung oleh ketersediaan dana, tapi jika mampu mengerem keinginan tersebut karena pakaian lamanya masih layak pakai, akan timbul rasa damai dan tenang. Sebab ia sudah berhasil menyingkirkan hawa nafsu.
(Rd)

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.