Saturday 28 September 2013

Penantian Icha

   Malam ini Icha belum dapat memejamkan mata, walaupun waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. "Icha mau menunggu Ayah pulang, Bundaaaa..."sambil merengek Icha memegang pergelangan tanganku. Ia sudah bersiap untuk tidur, selimut sudah aku pakaikan ke seluruh tubuhnya. Ia sudah berbaring di sebelahku. Aku menghela nafas,"Ayah tidak pulang malam ini, Icha. Ayah masih kerja," aku berusaha menjelaskan perihal ketidakpulangan ayahnya yang sedang bertugas keluar kota. "

"Ayah kerjanya seperti apa,Bunda?" tanyanya menyidik. Sejenak aku tertegun, lalu berpikir,"Seperti Bunda, Sayang. Ayah kerja di depan laptop seperti Bunda." "Ooh... Ngetik ya?" tanya Icha. Aku mengangguk perlahan. "Ooh... Kalau gitu siapa nanti yang tidur di situ, Bunda?"Icha menunjuk tepi ranjang yang biasa ditiduri oleh ayahnya. Aku tertegun lagi, "Ooh iya..yaa... Nanti yang tidur di situ Bunda dan Icha saja." Sementara waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Icha belum bisa tidur juga...(RD)

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.