Friday 4 October 2013

Gina oh Gina

"Perfect." Begitu yang terlintas dalam benaknya. Gadis berpostur tinggi itu sedang mengamati bayangan diri sendiri di pantulan cermin. Suasana yang ramai di sebuah pusat perbelanjaan membuat Gina gerah dan tak percaya diri. Keringat bercucuran menetes sedikit demi sedikit di bagian punggung dan pelipis. Sudah yang keberapa tangga eskalator telah ia lewati, entahlah. Yang ada dibenaknya saat itu bahwa dalam sekejab ia harus menemui sang kekasih di food court lantai atas.

Siang yang penat, siang yang kacau. Gina tak dapat memejamkan mata sejak semalam, berbaring di atas ranjang memikirkan sesuatu yang tak kunjung mendapatkan penyelesaian. Malam itu Gina begadang, dan berakhir ketika tanpa sengaja matanya terpejam. Ia tertidur. Mungkin satu atau dua jam, mungkin juga lebih. Terakhir melihat arloji beberapa saat yang lalu, saat sinar mentari menerobos kaca jendela kamarnya di siang bolong. Ia terhentak, dan segera berganti pakaian tanpa mandi atau mencuci muka sekalipun.

Beberapa saat kemudian telah sampailah ia di salah satu mall, tempat ia dan kekasihnya akan bertemu untuk makan siang. Hati yang gamang kembali menghentikan langkah Gina. Sesekali ia menatap cermin yang terpantul di dinding counter-counter fashion. Semakin mendekati lantai atas, semakin ia tak percaya diri. Sesampainya di lantai paling atas, hatinya semakin berdebar. Sang kekasih tampak melambai-lambaikan tangan dari kejauhan, Gina tersenyum lebar. Seketika langkahnya terhenti oleh sebuah cermin jumbo yang baru dilewatinya. Oh My God.. Gina lupa memakai gigi palsu, beberapa deret giginya terlihat ompong. Belum sikat gigi pula. Secepat kilat Gina berlari pulang saat sang kekasih berusaha menghampiri dirinya. (RD)______

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.