Thursday 30 April 2015

Keliru dalam Memilih Partner

Kadangkala sebagai manusia yang tidak sempurna, kesalahan dalam menjatuhkan pilihan itu kerap kali terjadi dalam berbagai hal. Bagi saya, jika kesalahan kembali terulang hingga tiga kali berturut-turut bahkan lebih untuk hal yang sama merupakan sinyal untuk memperbaiki kualitas diri. Perlu diperhatikan untuk tidak terlalu cepat mengambil keputusan dalam waktu singkat meski sedang dihadapkan pada situasi layaknya memilih kucing dalam karung. Gampang-gampang susah, karena hanya berbekal insting yang terasah.

Memilih berteman dengan orang yang baru dikenal kurang lebih sama, apalagi teman tersebut yang akan menjadi partner dalam kerja. Saat dihadapkan pada kebebasan dalam memilih partner, maka saya akan menyeleksi beberapa teman. Meski saya tidak tahu bagaimana kemampuan teman tersebut dalam bidang yang belum pernah saya kerjakan bersama sebelumnya.

Jika di tengah jalan ternyata pekerjaan rekan kerja tersebut menunjukkan hasil yang tidak sesuai harapan, maka sudah menjadi resiko yang harus saya terima. Di sisi lain, saat itulah saya merasa telah salah menjatuhkan pilihan, untuk kemudian menjadikan diri lebih selektif di kemudian hari. Itupun jika masih ada kesempatan lain.

Bagaimana jika partner kerja tersebut bersifat permanen atau dalam jangka waktu yang lama? Akankah kita mengorbankan apa yang menjadi cita-cita hidup hanya karena tidak mendapatkan partner yang tidak sesuai. Semuanya kembali pada persoalan hati. Apapun yang terjadi di luar sana,tidak akan menjadi masalah besar jika kita tahu bagaimana berkompromi dengan diri sendiri.
(Rd)

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.