Thursday 21 January 2010

Dalam sepuluh menit

Dalam sepuluh menit terakhir di kesempatan sore ini, apa yang bisa kutulis. Waktu yang sangat sempit bukan, namun batin ini seolah tak rela beranjak pergi meninggalkan notebook ini. Seolah ada banyak yang ingin kutuang namun tak cukup waktu tuk menampung semuanya. Lalu apa yang bisa kutulis. Semuanya saling berlomba menjadi yang terdepan. Tak bisa, jangan sekarang. Waktunya sungguh tak tepat. Ada banyak tugas yang harus kuselesaikan sekarang. Tugas lain yang tak kalah mulianya sebanding dengan menulis.

Yang membuatku heran hingga saat ini, mengapa aku selalu kehabisan waktu tuk melakukan semua yang kuingini, bahkan untuk tidur nyenyak sekalipun serasa tak cukup waktu. Saat malam menjelang, bahkan kantukpun menyerang tanda sudah tak kuat lagi raga ini, akupun masih memaksakan diri tuk terus menikmati waktu dengan menulis dan membaca. Namun masih kurang dan masih butuh banyak waktu tuk menikmati kegiatan yang satu ini.

Kurang lima menit lagi, apa yang bisa kutulis lagi. Sementara segelas teh panas saat ini sudah mulai menghangat dan akan menjadi dingin. Otak ini masih ingin bekerja lagi dan lagi. Adrenalin sudah menjalar sampai ke otak. Oh... sabar sayang, bunda segera menghampirimu. Tiba-tiba sikecil menangis. Waktunya rehat dulu.

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.