Thursday 21 January 2010

Teriakan maut

Semakin deras. Rintikan air hujan yang membawa angin segar, sekaligus duka dan suka bagi sebagian orang. Suka cita yang sedang dirayakan dan dinikmati oleh yang merasakan gerah dan panas, karena Surabaya kota yang sangat panas, penuh dengan asap rokok dan polusi kendaraan yang bebas di jalanan. Duka bagi sebagian orang yang terhalang hajatnya, karena hujan berarti kehilangan harapan.

"Semoga cepat reda. Setelah reda akan kukayuh sepeda ini kuat-kuat, sambil meneriakkan kata kunci. Kuteriakkan berulang-ulang dengan sekuat tenaga, hingga orang-orang tergoda tuk melirikku, lalu menghampiriku".

Secepat kilat dikayuhnya sepeda itu kuat-kuat, sesuai janji dengan batinnya sendiri. Diteriakkannya nama maut yang cukup menggoda. Dingin-dingin yang menusuk rusuk, hingga memancarkan sinyal-sinyal yang harus segera dipenuhi.

"Jangan turun dulu, tugasku belum selesai. Bala kurawa di belakangku masih belum menemukan pasangan abadinya. Oh... suaraku sudah tinggal separuh... JAGUNG...JAGUNG... JAGUNG MANIS...!

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.