Friday 22 January 2010

Pada saat diberondong dengan pertanyaan

Membuat pertanyaan dan memberikan pertanyaan tersebut pada pakarnya merupakan hal yang tepat. Apalagi orang yang berpengalaman dan mau berbagi informasi. Melontarkan pertanyaanpun tidak asal begitu saja. Jika menginginkan jawaban yang mengena sebaiknya susun pertanyaan sedemikian rupa hingga pakar tersebut bersedia membeberkan jawaban yang mendetail dan enak untuk dinikmati.

Pada saat bertemu dengan orang yang mengalami nasib yang sama atau pernah sama, timbul inisiatif untuk memberikan informasi, dengan tujuan orang tersebut tidak mengalami nasib buruk yang sama atau sebaliknya agar orang tersebut bisa mengalami kejadian yang mengesankan seperti saya. Namun pada saat orang tersebut menunjukkan ketidaktahuannya dengan cara selalu bertanya dan bertanya tentang suatu topik tertentu sampai begitu mendalam, tiba-tiba ada rasa ingin menyudahi pembicaraan dan meninggalkannya.

Ini terjadi pada saat saya berpengalaman dalam hal tertentu, karena secara kebetulan sayalah yang lebih dulu mengalaminya dibanding orang tersebut. Pada awalnya saya merasa enjoy saja berbagi pengalaman, namun ada rasa jengkel juga saat energi saya sudah habis dan mulai jenuh, namun ia masih tetap bersemangat dengan pertanyaan-pertanyaannya tanpa mempedulikan perasaan saya. Ini berarti hanya terjadi komunikasi secara sepihak, dimana ia merasa saya senangkan dengan jawaban-jawaban saya, sementara saya sudah mulai jenuh dengan pertanyaan-pertanyaannya.

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.