Image by Roslan Tangah (aka Rasso) via Flickr
Kebetulan ada salah seorang dosen yang sangat baik hati, namanya Pak Rifki. Beliau mengijinkan Alya untuk bertandang ke rumahnya setiap kali ia ingin berkonsultasi mengenai mata kuliah tersebut. Karena seringnya frekuensi Alya bertandang ke rumah, pak Rifki yang masih muda orangnya dan statusnya masih lajang diam-diam menaruh hati terhadap Alya. Awalnya Pak Rifki salut dan mengagumi kegigihan Alya untuk mendalami mata kuliah itu, apalagi ia mengetahui bahwa selama ini Alya menanggung sendiri biaya kuliahnya dan hidup mandiri dari hasil bekerja sebagai penulis.
Pak Rifki mendorong Alya untuk kembali menekuni pekerjaannya sebagai penulis, hingga suatu ketika beliau memperkenalkan Alya pada kerabatnya yang juga seorang penulis. Terbukalah bagi Alya pintu untuk kembali menuju ke
Alya pun semakin jatuh hati terhadap dosen pujaannya itu. Kini Alya kembali memperoleh spirit untuk meneruskan kuliah dan job menulis yang sempat terbengkalai. Sebaliknya Alya telah mendapatkan calon teman hidup yang ia anggap sebagai penyelamat hidupnya.
Hubungan merekapun berjalan selam bertahun-tahun sampai suatu saat setelah ia berhasil menamatkan pendidikannya di perguruan tinggi tersebut, Alya berjanji untuk mengajak kekasihnya itu ke kampung halannya di Madiun untuk diperkenalkan pada kedua orang tuanya. Merekapun akhirnya bertunangan.
No comments:
Post a Comment
Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.