Wednesday 4 August 2010

Tubuh penuh bulu (PART 2)

Sloth monkeyImage via Wikipedia

Menangis? Tidak- tidak, pikirnya. Seperti banci saja. Hal seperti ini harus dibiasakan. Apalagi sejak masuk di semester pertama kuliah jurusan kedokteran hewan ini, ia harus berkutat dengan jasad hewan setiap hari di laboratorium kampus. Ia sudah terbiasa dengan tekstur bulu-bulu hewan yang lembut. Namun bisa dibayangkan seperti apa komentar manusia-manusia di luar sana ketika pertama kali nanti menyaksikan tubuh Lintang saat ini. “Tidak, aku tidak boleh keluar rumah sebelum menemukan obat penghilang bulu-bulu terkutuk ini,” pikirnya.


Sudah tiga hari ini Lintang mengurung diri dalam rumah kontrakan. Untung di rumah ia menyimpan satu koli makanan instant. Ditambah telur ceplok kesukaannya jadilah menu santapan setiap harinya. Walaupun lama-lama eneg juga makan dengan menu yang sama, tapi hal itu harus dilakoni juga.


Di hari keempat, tubuh Lintang masih tidak menunjukkan perubahan. Akhirnya ia nekat di malam itu keluar rumah dengan mengendap-endap agar bisa sampai ke laboratorium kampus. Jaraknya cukup dekat hanya sekitar 100 meter. Di dalam laboratorium itu ia berusaha menemukan obat penghilang bulu itu. Setahu Lintang ia pernah menemukan cairan penumbuh bulu, berarti ada cairan untuk menetralisir, pikirnya.


“Ketemu!” teriak Lintang girang dalam hati. Segera ia meminum seluruh cairan itu dan beberapa saat kemudian menghilanglah seluruh bulu-bulu halus dari sekujur tubuh Lintang.


Cairan penghilang bulu itu sebenarnya diperuntukkan bagi hewan-hewan yang akan diotopsi oleh para mahasiswa, hingga tak perlu repot mencabuti bulu-bulunya. Sedangkan di samping botol itu, ada cairan penumbuh bulu yang diperuntukkan bagi hewan-hewan tanpa bulu yang akan diuji cobakan di tempat yang suhu udaranya di bawah nol derajat celcius.


Tunggu sebentar, seperti ada yang tidak beres dengan botol terakhir yang ia lihat. Sebotol cairan penumbuh bulu itu sudah tidak bersegel dan cairannya tinggal separuh botol. Padahal setahu Lintang selama ini belum pernah ada mahasiswa yang memakainya, karena dalam semester pertama ini belum sampai pada bab tentang penumbuh bulu. Mungkinkah ada seseorang yang memakaikan separuh dari cairan ini ke dalam tubuhnya?pikirnya.

Enhanced by Zemanta

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.