Saturday 31 July 2010

Mood mempengaruhi hasil suatu pekerjaan

Aku pernah membuat beberapa lukisan, walaupun aku bukan seorang pelukis. Diantara lukisan itu ada satu lukisan yang hasilnya benar-benar memuaskan diriku karena mirip dengan aslinya. Objek gambar yang kujadikan model lukisan adalah gambar pemandangan di kalender. Masih dalam tahap belajar, namun saat itu aku bertekad untuk mengahsilkan lukisan yang paling bagus dari yang sudah-sudah, karena lukisan sebelumnya selalu mengecewakan. Mungkin karena terlalu semangat dan memberi dead line bagi diri sendiri untuk segera menyelesaikannya saat itu juga, maka hasilnya malah tidak karuan.

Untuk kali itu dalam setengah hari aku baru menyelesaikan sepertiga bagian lukisan, tiba-tiba mataku sudah lelah. Ragaku sudah tak kuat lagi untuk memberikan konsentrasi penuh pada pencampuran warna. Padahal semangatku masih membaja dan tergoda untuk menyelesaikannya hari itu juga. Namun sesuai pengalaman, akhirnya mengurungkan niat untuk meneruskan melukis dan memilih untuk mengistirahatkan raga dan pikiran. Mungkin jika diteruskan esok hari dalam keadaan fresh hasilnya akan lebih bagus, pikirku.

Keesokan harinya aku meneruskan melukis dalam keadaan segar bugar karena baru bangun dari tidur. Dalam hari kedua aku telah menyelesaikan dua pertiga bagian lukisan. Lalu seperti sebelumnya aku menahan keinginan untuk melanjutkan sampai selesai setelah rasa lelah terasa. Baru di hari ketiga aku berhasil menyelesaikan seluruh bagian lukisan. Hasilnya? Alhamdulillah sangat memuaskan setidaknya bagi diriku sendiri.

Kesimpulan yang bisa kudapat adalah, lebih sabar dalam mengerjakan setiap pekerjaan. Jika rasa lelah atau mood yang tidak berpihak pada pekerjaan itu, saatnya untuk beristirahat, karena mengerjakan sesuatu dalam keadaan segar bugar hasilnya pasti lebih baik.

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.