Wednesday 15 January 2014

Seberkas Cahaya

Untuk sesaat, tak ada pikiran apa-apa yang melintas saat saya mematikan lampu kamar, karena itu merupakan hal biasa yang selalu kami lakukan menjelang tidur siang atau malam. Bersama kedua putri saya yang masih balita, saya memutar musik penghantar tidur dalam kegelapan. Beberapa saat kemudian mereka sudah terlelap, yang terdengar hanyalah suara nafas yang naik turun.

Tiba-tiba kedua mata terfokus pada seberkas cahaya yang masuk melalui jendela kamar. Hanya dari situlah penerangan satu-satunya berasal. Ingatan saya langsung flash back ke periode beberapa puluh tahun silam, ketika saya masih anak-anak. Hal seperti ini kerap kali terjadi pada saat saya dan kedua adik saya dininabobokkan oleh Mama. Dulu, setelah lampu dimatikan, saya yang paling susah untuk tidur. Mungkin karena pengaruh dongeng atau cerita-cerita misteri, saya jadi takut akan gelap. Mata saya selalu tertuju pada seberkas cahaya yang muncul dari balik jendela. Berharap dengan mengetahui dari mana arah datangnya cahaya, akan lebih mudah menyelamatkan diri jika sewaktu-waktu ada monster atau makhluk jahat lain menyerang.

Bagi saya, seberkas cahaya sama dengan secercah harapan. Sama seperti orang yang sedang ditimpa masalah atau kesedihan, secercah harapan mampu memberikan kekuatan dan ketenangan batin untuk dapat melanjutkan kehidupan.
(RD)

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.