Tuesday 28 January 2014

Setengah Hati


Sejak awal Mardi nampak ragu, memasuki gedung perkantoran di mana ia diterima bekerja. Pada hari pertama sejak kemunculannya dan masuk dalam sebuah tim marketing sebuah perusahaan penerbitan, ia sudah menaruh setengah hati saja. Tak ada rasa percaya diri dan kemantapan hati untuk terjun bebas ke dalamnya, ia mencelupkan ujung jari kakinya saja. Alasannya, tempatku bukan di sini, ini bukan jurusanku, aku hanya menjalankan apa yang harus kujalankan, aku hanya ingin bertahan hidup dan mencari uang untuk sesuap nasi. Tak ada passion sama sekali. Raganya bagai robot yang digerakkan dengan paksa oleh sebuah remot.

Hari demi hari ia jalani dengan rasa hambar. Gaji ia terima secara berkala, namun semangat kerjanya semakin luntur. Seperti sebuah tanaman yang tak pernah diberi pupuk, ia biarkan raganya hanya memproduksi bunga dan buah tanpa mencari nutrisi untuk kebutuhannya bertahan hidup. Akarnya berhenti tumbuh, pasif dan pasrah menerima air yang hanya kebetulan melewatinya.

Bagaimana bisa menjadi besar dan tumbuh bersama sebuah profesi yang bahkan dirinya sendiri hanya memberi setengah hati. (Rd)

No comments:

Post a Comment

Senang sekali Anda sudah mau berkunjung. Jika berkenan meninggalkan komentar di sini tempatnya... terima kasih.